Nila setitik rusak susu sebelanga
Kalau tidak salah, pertama kali mendengar kalimat ini saat masih duduk di SD, mata pelajaran bahasa Indonesia mengenai peribahasa. Lupa tepatnya kelas berapa. Awalnya masih belum seratus persen percaya dengan makna peribahasa tersebut. Masa iya sih, seseorang akan dilupakan semua kebaikannya hanya karena satu kali melakukan hal buruk, yang bisa saja itu tidak disengaja. Ya mungkin karena belum merasakan sendiri kejadiannya. Sampai pada akhir tahun 2018 kemarin, barulah menyadari kebenaran peribahasa tersebut. Butuh waktu sekitar 15 tahun untuk menyadari cintamu padaku makna dibaliknya. Lupa tepatnya bulan apa tapi yang jelas di akhir-akhir tahun lalu, ada suatu kejadian yang dirasa menyadarkan diri ini. Tidak mengalami secara langsung sih, melainkan teman dekat. Namun tetap saja hal itu berpengaruh bagi saya karena saya pun mengenal sosok subjek dibalik peribahasa ini. Beliau adalah seseorang yang sudah sepuh, berusia sekitar 70 tahun. Hampir setiap hari saya dan teman saya b
Komentar
Posting Komentar