Doppelgänger
Anda pasti pernah melihat seseorang yang mirip dengan teman atau saudara sendiri, padahal mereka bukan keluarga bahkan mungkin tidak saling mengenal.
Yap, fenomena ini dikenal dengan doppelgänger. Kata yang berasal dari Jerman ini berarti "penampakan atau kembaran dari orang hidup". Menurut Oxford Learner's Dictionaries, doppelgänger berarti "orang lain yang terlihat persis seperti mereka".
Mungkin kita sudah mengetahuinya sejak lama, bahkan banyak berita yang menampilkan "kembaran" dari para tokoh nasional. Ada orang yang mirip Sule atau Tukul Arwana, bahkan presiden Joko Widodo. Mereka tidak bermaksud menyamakan diri, memang wajah mereka serupa. Saya jadi berpikir, mungkin saja para stuntman aktor dan aktris hollywood di sana adalah doppelgänger mereka.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa "kita semua memiliki 7 kembaran di dunia ini". Entah itu suatu fakta atau hanya mitos belaka. Terlepas dari itu, terkadang saya memikirkannya dan menghitung sudah berapa banyak "kembaran" saya sendiri yang pernah saya temui. Pernah suatu ketika teman kuliah saya membagikan foto yang katanya salah satu orang di foto tersebut mirip saya. Benar saja, saya dapat dengan mudah menemukannya dan merasa bahwa kami saudara kembar. Bagian wajah yang sangat mirip adalah mulutnya. Foto itu pun masih saya simpan hingga saat ini.
Saya menemukan artikel menarik yang membahas fenomena ini, judulnya Doppelganger, Anda Memiliki 7 Kembaran di Dunia, Begini Cara Menemukannya. Keahlian Pak Rudi Gunawan yang mengulas secara menarik membuat saya tertarik membacanya. Tulisan diawali dari fenomena doppelgänger para pemimpin negara, seperti Saddam Husein, Ratu Elizabeth I, Presiden Abraham Lincoln, dll. Artikel ini juga menjelaskan hasil-hasil penelitian yang tentunya valid dan dapat dipercaya. Meskipun hanya empat halaman, namun saya merasa telah menguasai topik doppelgänger secara menyeluruh.
Ada banyak fakta menarik yang saya temukan. Pertama, ilmuan forensik dari George Washington University mengemukakan bahwa gen manusia tidak sepenuhnya beragam dan beberapa fitur diri kita dimiliki oleh orang lain. Hal inilah yang menyebabkan kemiripan beberapa bagian bentuk wajah antar manusia, terutama mereka dengan ras yang sama. Kedua, statistikawan dari Universirty of Sheffield mengatakan terdapat delapan ciri khas pada wajah manusia, namun sebagian besar orang hanya berfokus pada karakteristik tertentu saja, misalnya bentuk hidung atau mulutnya saja. Alhasil, orang dengan wajah "rata-rata" lebih mudah menemukan doppelgängernya.
Satu lagi hal menarik dari artikel tersebut adalah bahwa fenonema doppelganger ini sangat bergantung pada persepsi setiap orang yang didasari pengalaman pribadinya. Jadi, bisa saja menurut saya mirip tapi Anda berpandangan lain.
Lalu, bagaimana menurut Anda mengenai foto perempuan di atas yang katanya mirip saya? Apakah Anda setuju dengan pendapat itu?
Komentar
Posting Komentar