Es Kapal

Kira-kira apa yang ada di pikiran kalian jika mendengar kalimat "es kapal"? Es yang dibeli di kapal? Es yang bentuk dan tampilannya menyerupai kapal?

Pertama kali mendengarnya, saya berimajinasi bahwa es kapal adalah es yang wujudnya seperti kapal, es yang dibentuk meruncing di masing-masing ujungnya. Ada juga pikiran yang terlintas bahwa es kapal hanya es biasa yang dijual oleh suatu tempat makan yang didesain menyerupai kapal atau bertema kapal, seperti bajak laut misalnya.

Suatu ketika saya bepergian, saya melintasi sebuah gerobak berwarna biru yang bertuliskan "es kapal". Saat itu sempat terpikir akan es kapal yang selama ini masuk dalam daftar wish list tapi langsung buyar karena pikiran lain datang "apakah sesederhana itu es kapal? bagian mana yang menunjukkan kapal-nya?" Kemudian melintas kembali dan kali ini lebih jeli mengamati gerobaknya. Ternyata benar, itu memang penjual es kapal. Jelas sekali tertulis di plang gerobaknya.

Lama setelah kejadian tersebut, tiba-tiba ada penjual es kapal lengkap dengan gerobaknya sedang mangkal di dekat kampus. Karena cuaca panas dan kondisi yang memang butuh perhatian cairan, saya dan dua teman berhenti untuk mencicipi es yang sejak dulu membuat penasaran.

Segelas es kapal pun datang.
Tak disangka, tidak hanya gerobak penjualnya, tampilan es kapal pun tak kalah sederhana. Berdasarkan lidah saya, es kapal ini berisi es santan kelapa + roti tawar + susu coklat kental manis. Ya, hanya tiga bahan saja. Eits jangan salah, perpaduan ketiga bahan tadi cukup membuat kami yang kepanasan dan kehausan menjadi segar kembali. Soal harga, jangan ditanya. Hanya dengan lima ribu rupiah kalian sudah bisa menikmati manisnya janji-janji sajian dingin ini.

Tidak sedikit penjual es kapal yang dapat ditemukan. Beberapa kali saya melintasi jalanan Kota Solo, ada beberapa gerobak biru yang menyita pandangan mata. Pengalaman pertama saya menikmati es kapal di seberang gerbang belakang kampus ISI Surakarta, tepatnya seberang gapura kapal pinishi. Lain waktu, saya pun kembali memanjakan lidah dengan membelinya di barat stadion Sriwedari. Ada juga di gang pinggir jalan dekat stasiun Solo Balapan. Hanya tiga tempat itu yang saya ingat, tapi saya yakin ada banyak penjual yang menjajakan es kapalnya di lokasi lain.

Nah, ini penampakan gerobak biru es kapalnya (dan teman saya yang sedang memesan)

Kalo ini, foto saya dengan si dia es kapal 😆

Meskipun di pinggir jalan, Insya Allah tetap terjaga kok kebersihannya. Jadi, jangan ragu untuk mencobanya yaa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nila setitik rusak susu sebelanga

B.A.L ♥ Bu Rini

Senam Lansia