Yang menarik saat mati listrik

 


Entah kenapa ketika mati listrik -mati lampu- rasanya menentramkan. Alih-alih menggunakan lampu emergency yang terang, kami sekeluarga sengaja berteman sumber cahaya dari lampu teplok agar suasana makin syahdu.  Apalagi ditambah hujan deras. Paket komplit 😎😎

Dulu, tahun 2000an saat masih ada radio non listrik alias berbaterai, kami sekeluarga tiduran di lantai berjajar (kayak pindang aja) diiringi backsound siaran radio selama mati listik. Sayangnya, radio tersebut sudah lama rusak 😓

Tidak jauh berbeda dengan dulu. Sekarang pun, ketika mati listrik, kami masih melakukan aktivitas yang sama, tiduran (sudah tidak berjajar yaa) sambil mendengarkan siaran radio. Sedikit berbeda, saat ini radio diputar dari smartphone.

Saat tinggal sendiri di kosan pun saya masih setia dengan aktivitas tersebut, tiduran sambil mendengarkan radio. Terkadang, dalam kondisi gelap, saya merenung. Merenung atas semua yang telah terjadi dan apa yang akan saya lakukan di masa mendatang.


Jika dipikir lebih lanjut, aktivitas tersebut seolah-olah hanyalah "rebahan" tak berarti. Berbeda dengan zaman dulu dimana semua orang melakukan aktivitasnya meskipun hanya berteman cahaya remang-remang. Mereka tetap belajar, menjahit, atau berkegiatan lainnya. Di sini saya berpikir bahwa saya dan mungkin kita semua sudah termanjakan oleh teknologi. Kita terbiasa dengan suasana terang untuk melakukan segala aktivitas. Kita tidak bisa lepas dengan aliran listrik dalam berakitivitas, seperti menonton TV, menggunakan AC, menanak nasi, mencuci pakaian, menyimpan makanan, dll. Kita juga sangat tergantung dengan kecanggihan teknologi terutama smartphone dengan sejuta manfaatnya. 

Pikiran lain yang terbersit adalah apa yang akan kita lakukan jika sumber daya listrik tidak ada? Bisakah kita hidup seperti saat ini?

Tidak dapat dipungkiri bahwa listrik semakin lama akan semakin habis. Ditambah kondisi global saat ini yang semakin berubah seiring dengan adanya climate change. Penggunaan semua sumber daya secara besar-besaran tanpa adanya perbaikan. Bahkan pepohonan yang merupakan sumber daya alam dapat diperbarui pun akan habis jika tidak diiringi reboisasi dalam pemanfaatannya. Apalagi sumber daya yang tidak dapat diperbarui???


Bisakah kita kembali ke kondisi dulu dengan kehidupan seadanya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nila setitik rusak susu sebelanga

B.A.L ♥ Bu Rini

Senam Lansia