Aktivitas sosial selama pandemi


Seperti yang kita tahu bahwa pandemi COVID-19 ini berdampak bagi segala aspek, termasuk kegiatan-kegiatan sosial. Banyak komunitas yang "vakum" untuk sementara waktu. Mereka terpaksa menunda semua kegiatan rutinnya karena tidak memungkinkan untuk mengumpulkan orang jumlah besar dalam satu tempat dan satu waktu. Kelas Inspirasi Kebumen (KIK) merupakan salah satu komunitas yang merasakan dampaknya.

Sudah sejak tahun 2016 saya mengikuti KIK. Komunitas yang bergerak di bidang pendidikan ini rutin mengadakan kegiatan inspirasi setiap tahunnya. Mereka mendatangkan puluhan relawan pengajar dan dokumentator untuk berbagi cerita mengenai profesi mereka di beberapa sekolah dasar serentak pada satu hari. Hal ini tentu saja tidak dapat dilaksanakan.

Sebagian besar relawan berasal dari luar kota, bahkan Jabodetabek yang notabene sebagai daerah dengan kasus tinggi. Aturan PSBB menjadikan sulitnya akses transportasi dan perijinan keluar kota. Kami semua memahaminya. Kami juga tidak tahu kondisi kesehatan setiap relawan. Mungkin saja mereka terlihat sehat namun perlu diingat bahwa virus itu tidak terlihat. Apalagi ada status OTG atau Orang Tanpa Gejala.

Tidak hanya dari aspek relawan, kondisi sekolah dasar pun menjadi alasan ditundanya Hari Inspirasi. Sistem pembelajaran sekolah dialihkan secara daring dengan harapan mengurangi interaksi dan mencegah penularan. Kami sadar akan hal itu. Panlok dan relawan tahu kondisi saat ini dan memahaminya.

Pernah saat itu dilaksanakan Hari Inspirasi secara daring dimana para relawan pengajar mengirim video dokumentasi aktivitas profesinya. Selanjutnya video tersebut dikirimkan ke bapak ibu guru di sekolah dasar dan disiarkan kepada anak-anak. Sekilas ide ini terdengar mudah, namun sesungguhnya perlu keinginan yang kuat. Relawan perlu memikirkan konsep seperti apa yang akan disampaikan melalui video. Belum lagi, tidak semua relawan memiliki media yang tepat untuk merekamnya.

Ada juga beberapa webinar seputar pendidikan daring yang diadakan oleh salah satu Kelas Inspirasi daerah. Saya pun beberapa kali mengikutinya. Menarik memang, hanya terkadang waktunya yang kurang sesuai. Sayangnya, agenda tersebut sudah tidak seramai dulu lagi.

-----

Karena kondisi tersebut, saya berpikir untuk mencoba mencari aktivitas sosial. Kira-kira komunitas sosial apa yang masih bisa berjalan di tengah pandemi. Akhirnya saya menemukannya, Ketimbang Ngemis Kebumen (KNK). Bisa ditebak ya konsep komunitas ini seperti apa?

Sesuai namanya, "ketimbang ngemis" berarti "daripada meminta". Komunitas ini mengapresiasi orang-orang yang sudah lanjut usia namun tetap bekerja mencari rezeki, dibanding meminta-minta. Sosok-sosok itu dianggap memberikan kita kesadaran bahwa usia senja bukan berarti saatnya berpangku tangan. Mereka menyadarkan kita, generasi muda, dengan segala kesehatan fisik untuk tetap berusaha meraih cita-cita.

Saya telah menjadi volunteer untuk beberapa kali survei dan apresiasi kepada mereka para sosok inspirasi. Beberapa dari mereka tidak hanya terbatas dalam hal usia, melainkan juga kondisi difabel lainnya. Hal tersebut bukan halangan bagi mereka untuk terus menafkahi keluarganya, menjadi tulang punggung keluarga. Mereka rela berjalan jauh untuk menjual barang dagangannya ataupun memasarkan jasanya. Tak jarang mereka pulang kembali ke rumah dalam keadaan yang sama seperti saat berangkat, barang dagangan utuh ataupun belum mendapatkan pelanggan jasanya.

Awal bulan ini, komunitas tersebut mengadakan open recruitment dan saya pun mendaftar. Alhamdulillah minggu lalu saya diterima dan telah melakukan diskusi terkait kegiatan-kegiatan KNK yang akan dilanjutkan. Tentunya ada beberapa agenda yang terpaksa ditunda di tengah pandemi. Semoga saya bisa ikut berpartisipasi menyejahterakan Kebumen melalui apresiasi bagi para lansia yang tetap bekerja.

Oh iya, komunitas ini juga mengajar teman-teman lain untuk ikut berpartisipasi. Salah satunya dengan berdonasi. Tentunya ini tidak terhalang waktu dan tempat ya. Donasi dapat berupa transfer uang ataupun membeli merchandise. Segera cek akun media sosialnya yaaa

-----

Akhir kata, semoga pandemi segera berakhir.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nila setitik rusak susu sebelanga

B.A.L ♥ Bu Rini

Senam Lansia