Paralayang
Saat itu kami lagi free alias nganggur. Surat buat penelitian udah kami masukkan ke rumah sakit, tinggal nunggu panggilan. Karena gabut dan bingung mau ngapain, stok film abis, duit minimalis, akhirnya kita main ke daerah pegunungan. Tujuan awal sih mau ke kebun teh, tapi ternyata nyasar dan baru sadar waktu udah sampai di daerah puncak. Kami berhenti sejenak buat foto dan tentunya berpikir mau balik ke tujuan awal atau enggak. Setelah tanya orang lewat dan katanya ada spot yg cukup bagus dan menarik di atas sana, perjalanan kami lanjutkan. Kecepatan cukup 15 km per jam dengan kontur jalan menanjak dan berboncengan. Kami sangat terpukau dengan pemandangan dan suasana puncak. Semuanya hijau, suhu cukup dingin, awan mendung terlihat begitu dekat di matandan seluruh kota terlihat dari atas sana. Rasanya sejuk banget, kepenatan yg ada selama ini hilang. Pengen banget tiduran dan guling-guling di rumput, tapi untungnya masih punya rasa malu. Pengunjungnga nggak cuma kami berdua, ada beberapa anak SMA yg main juga, mungkin refreshing abis tes gitu. Ada juga beberapa couple foto-foto berduaan. Spotnya bagus buat foto. Ada banyak bangku dari bambu di sepanjang lapangan rumput hijau. Pokoknya recommended banget deh buat main atau refreshing. Tapi sayangnya cuma ada satu warung makanan yg jual, jadi kalo mau beli harus sabar antrinya. Ya itung-itung latian sabar sambil nonton pemandangan yg nggak bakal bisa dilihat di tempat lain. Pengen tau detail lokasinya? Comment dong 👇👇
-Paralayang-
Komentar
Posting Komentar